Usaha Menjadikan Desa Penghasil Pupuk Organik
Pupuk adalah zat hara yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik (sintetis). Pupuk organik bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya.
Trip Organik
Pengomposan Bagi Pertanian Organik


Pupuk organik sebagai kegiatan mikrobiologis bukanlah pupuk biasa ( kimia anorganik) yang secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah. Pupuk organik, hayati atau mikrobiologis menambahkan nutrisi melalui proses alami, yaitu fiksasi nitrogen atmosfer, menjadikan fosfor bahan yang terlarut, dan merangsang pertumbuhan tanaman melalui sintesis zat-zat yang mendukung pertumbuhan tanaman. Mikroorganisme dalam pupuk mikrobiologis mengembalikan siklus nutrisi alami tanah dan membentuk material organik tanah. Melalui penggunaan pupuk mikrobiologis, tanaman yang sehat dapat ditumbuhkan sambil meningkatkan keberlanjutan dan kesehatan

Sebenarnya, guna pemenuhan kebutuhan tanaman akan bahan organik, secara alami bahan ( sampah dan limbah ) organik akan mengalami penguraian ( dekomposisi) di alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun, proses pengomposan secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan, bagi kepentingan mendaur ulang sampah secara cepat, telah banyak dikembangkan teknologi pengomposan ( composting) , baik dengan teknologi sederhana ( open windrows) , sedang ( open windrows with aeration) , maupun teknologi tinggi ( Rotary Kiln Composter) . Metode kerja Rotary Kiln adalah pengembangan dari sistim " In Vessel Composting" . Dalam sistim ini dipergunakan kontainer atau tabung. Karena sistim ini dibatasi oleh struktur kontainer atau kiln, menjadi sangat baik digunakan untuk mengurangi pengaruh bau yang tidak sedap seperti bau sampah kota maupun mengurangi resiko tersebarnya polutan cair dan gas CO2.
Pada prinsipnya pengembangan teknologi Rotary Kiln didasarkan pada proses penguraian bahan organik yang dimanipulasi oleh pemberian lingkungan mikro ( kelembaban, suhu, kadar air, aerasi dan faktor lain bagi penguraian oleh mikroba pengurai) dapat berlangsung terus menerus tanpa henti. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Bagi kepentingan olah sampah skala komunal atau kawasan komersial ( pabrik, pemukiman, apartemen, pasar, usaha ternak dan perkebunan) maupun kawasan sosial ( sekolah, rumah sakit, tempat ibadah) tersedia alat mesin Rotary Klin dengan pilihan kapasitas olah sampah 1 m3 ( 1/ 3 Ton) / 5 hari , 3 m3/ 5 hari setara 1 ton sampai 6 m3 ( 2 Ton) / unit mesin/ 5 hari.
Teknologi pengomposan ( composting technology) saat ini

Kompos, sebagai hasil dari pengolahan sampah dan limbah organik, bermanfaat besar bagi upaya memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar