Faktanya, kandungan antioksidan jus delima tiga  kali lebih banyak dibanding red wine atau bahkan teh hijau. (Foto:  gettyimages)        
 BUAH delima merupakan salah satu bahan  yang kerap digunakan pada hampir semua produk perawatan kulit dan  kecantikan. Begitu melirik rak supermarket, Anda pasti mudah menemukan  rangkaian 
body lotion, pelembap, ataupun 
body wash mengandung buah delima.
Mari menelusuri manfaat lebih jauh jus buah delima bagi kesehatan tubuh.  Bagi para pencinta buah delima, Anda akan senang mengetahui bahwa dalam  bentuk cair, jus delima juga memberikan berbagai manfaat.
Menurut 
Carefair, jika Anda membutuhkan kandungan antioksidan  dalam porsi besar, maka jus delima adalah jawabannya. Minuman ini  sebenarnya mengandung lebih banyak antioksidan. Faktanya, kandungan  antioksidan jus delima tiga kali lebih banyak dibanding 
red wine atau bahkan teh hijau.
Delima kaya akan antioksidan 
polyphenols, seperti 
tannin dan 
anthocyanin.  Penelitian medis telah menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi jus  delima setiap hari dapat merasakan berbagai keuntungan, yakni kadar  kolesterol menurun, memeroleh vitamin C lebih banyak, serta aliran darah  ke jantung meningkat. Ini berarti jus delima juga efektif untuk menjaga  jantung supaya tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan  stroke.
Sebagai minuman, jus delima juga dapat mencegah dan memperlambat efek  penyakit Alzheimer, menurunkan tekanan darah, menjaga agar arteri tidak  tersumbat oleh penumpukan plak, mencegah kerusakan tulang rawan, dan  menjaga kesehatan gigi. Ayo konsumsi buah delima sejak sekarang
Buah delima (Punica Granatum) sudah tidak asing lagi di telinga kita.  Tanaman ini seringkali di tanam di pekarangan rumah sebagai tanaman  hias, apalagi jika sedang berbuah menambah keindahan tanaman ini. 
Buah delima berbentuk bulat hampir sebesar buah jeruk, tetapi  berwarna merah mengkilat. Tidak hanya itu saja, buah delima ada juga  yang berwarna putih dan ungu. Selain warna buahnya yang menarik, buah  delima juga memiliki khasiat yang sangat luar biasa.
Antara lain:
- Buahnya dapat membersihkan lambung.
 
- Kulit delima (dadat) dapat mengobati sakit perut karena cacingan,  disentri, diare, wasir berdarah, muntah darah, batuk darah, pendarahan  rahim, radang tenggorokan, radang telinga, keputihan, dan nyeri lambung.
 
- Bunga delima dapat mengobati radang gusi, pendarahan, dan bronkitis.
 
- Daging delima dapat dimanfaatkan sebagai penurun berat badan,  sariawan, tekanan darah tinggi, sering kencing, rematik, dan perut  kembung.
 
- Biji delima dapat dipakai sebagai obat penurun demam, batuk, keracunan dan cacingan.
 
Apakah anda pernah merasakan kesegaran jus delima? Selain  kesegarannya, jus delima dipercaya mampu menangkal penyakit jantung,  meluruhkan penumpukan lemak, dan mampu menangkis serangan radikal bebas.
Di tinjau dari segi rasa, buah delima memiliki rasa manis yang  bersifat panas & lembab. Air dari buah delima bisa memberikan asupan  gizi bagi tubuh. Karena itulah, delima bisa juga membantu meningkatkan  stamina tubuh kita, tapi sangat tidak dianjurkan bagi anda yang sedang  mengalami demam.
MITOS DELIMA 

Kami selaku penulis ingin membuka jati diri lewat pengalaman dunia  supranatural, yaitu bercerita tentang kefadholan (keutamaan) suatu benda  yang mempunyai karomah tinggi, berupa pengulasan kekuatan baut merah  delima.
MD atau merah delima adalah batu yg sangat berharga.  Biasanya kecil warna merah(bila masih muda) atau merah kehitam2an yg  ditengahnya ada titik putih menyerupai biji delima. Keistimewaan merah  delima :
1. Kebal dari senjata apapun baik yg zohir maupun yg ghoib.
2. Pengobatan untuk semua penyakit.
3. Yg memiliki menjadi supranatural yg Handal.
4. Mampu merubah air dlm gelas menjadi merah darah(ingat yg asli berubahnya perlahan dan lebih dari 1 gelas).
Dalam  pengupasan dunia supranatural, kita tidak bisa hanya berpegang dalam  satu ilmu syar'i saja, melainkan harus memahami tentang ilmu  tauhid/ilahiyah. Sebab, bila kita hanya berpegang dalam satu  hijjah/hukum fiqih semata, maka pemahaman kita hanya sebatas syirik,  musyrik dalam menanggapi arti supranatural, yang kian berkembang.
Sesungguhnya  dalam ma’rifatul ilmi, sudah jelas diterangkan, bahwa siapapun ahli  batin yang mau terus mendekatkan dirinya pada Allah SWT, lewat  kedzuhudan, tirakat, keikhlasan dan kesabaran hati, maka sebagai  mempermudah jalannya, Allah SWT akan mengutus para malaikat, nabi dan  waliyullah, untuk memberikan suatu ilmu. Walmaritatul karomah, dengan  jalan orang itu akan selalu diberikan wujud ilmu yang berupa tahkikul  wujud. Seperti, batu merah delima, shafir, yaman dan lain sebagainya.
Cara  seperti ini pernah kualami lewat bimbingan sang guru mursyid kamil  ma’rifatillah, Habib Syekh Al-Adzomatul Khon. Saat dibimbing ilmu  wahdatul wujud, di masjid Sang Cipta Rasa Kasepuhan Cirebon.
Nah,  dari proses perjalanan yang kulami, pada suatu kontemplasi, sahabat Ali  r.a. datang dikamarku dan memberikan sebutir batu merah delima, sebagai  perjalanan menuju ilmu yang lebih tinggi.
Dua bulan kemudian,  Nabiyullah Khidir as, juga memberikan satu buah batu merah delima. Lalu  dilain waktu, Mbah Kuwu Cakra Buana, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani dan  yang terakhir Abi Khanjeng Sunan Gunung Jati, ketiganya juga memberikan  batu merah delima yang sama.
Dari kelima batu merah delima  tersebut, bertahun-tahun aku menyimpannya. Dan hanya bila diperlukan  saya, piranti itu baru bisa digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan  salah satu dari mereka yang memberikan.
Sebagai pembuktian dari  kekuatan khodam yang terkandung didalam batu merah delima yang kupunya,  pernah pada suatu hari, aku kedatangan tiga kyai asal Jawa Tengah. Juga  tanpa mengurangi keyakinanku untuk selalu memohon kepada Allah SWT, pada  waktu itu, entah dari mana kyai Muhtar beserta dua rekannya yang sama  berprofesi sebagai ulama khosis,  yaitu kyai Aziz dari daerah Lumajang  dan kyai Hasan Bisyri dari Rembang.
Mereka ingin meminjam pusaka  BEDOR BATU KOPLAK asal pemberian dari Prabu Kian Santang, putera dari  Prabu Siliwangi, Padjajaran. Setelah mufakat, sejodoh batu koplak  tersebut dibawanya. Dan sebagai tanggung jawabnya, salah satu  kepercayaanku ikut serta dalam mendampingi mereka.
Menurut orang  kepercayaanku yang ikut bersama mereka, ternyata sejodoh batu koplak  dibawa ke sebuah rumah kosong, yang mungkin sudah dipersiapkan  sebelumnya untuk dijadikan tempat ritual mendatangkan dana gaib.  Tepatnya, diperbatasan antara Cirebon-Kuningan.
Masih seputar  cerita temanku. Bahwa malam itu, tepatnya pukul 24.30 wib. Mereka  bertiga mengadakan sebuah ritual khusus dirumah kosong tersebut. Dan  pada jam 03.00 dini hari, tiba-tiba dari atas terdengar suatu bising  seperti benda jatuh saling berurutan tiada henti-hentinya.
Ternyata,  benda yang jatuh tadi berupa uang lembaran 100.000, banyaknya tiada  bisa terhitung. Namun, baru saja salah satu dari mereka mau menutupnya  dengan do’a, tiba-tiba ketiganya terlempar dengan kerasnya dan pada  akhirnya dari kejadian itu, uang yang begitu banyaknya berserakan raib  kembali karena belum sempat dikunci.
Lantas, bagaimana nasib ketiga kyai tersebut?
Setelah  lampu rumah dinyalakan, hanya kyai mukhtar-lah yang masih sadar.  Sedangkan kyai Hasan Bisyri sendiri pingsan, dan kyai Aziz meninggal.  Lewat isyarat yang diterima oleh kyai Mukhtar, temanku disuruh  cepat-cepat menemuiku untuk menceritakan sebenarnya.
Hari itu  juga aku berangkat menuju kelokasi yang menjadi melapetaka. Singkat  cerita, lewat batu merah delima dari pemberian Kanjeng Abi Syekh Syarif  Hidayatullah yang dimasukkan dalam air mineral dan air tersebut  dicipratkan ke tubuh kyai Hasan Bisyri, beliau langsung siuman.
Tanpa  mengurangi keyakinanku untuk selalu memohon kepada Allah SWT, air batu  merah delima tadi kucipratkan pula ketubuh kyai Aziz yang sudah agak  membiru karena sudah lama pingsannya.
Apa yang terjadi?  Subhanallah. Lewat keagungan Allah SWT, kyai Aziz hidup kembali dari  kematian. Maha Besar Allah atas segala karunia yang dilimpahkan lewat  karomah batu merah delima dari pemberian Abi Kanjeng Syekh Syarif  Hidayutullah.
Cerita lain kekuatan batu merah delima pemberian  Mbah Kuwu Cakra Buana. Suatu hari, lewat perantara pak Ahmad asal daerah  Sawo Jajar, Brebes, Jawa Tengah. Batu itu ingin dibelinya oleh salah  satu pejabat negara asal Purwakarta dengan mas kawin 5 miliyar.
Namun  pada kenyataannya, Pak Ahmad menghibahkan batu itu seharga 21 miliyar  padanya. Awalnya, transaksi tersebut berjalan dengan mulus, namun saat  mau mengambil uang di Bank, tiba-tiba keempat ban mobil pecah.
Dari  kejadian itu, secara gaib ada yang membisikkan ke telingaku, bahwa  tansaksi ini tidak mulus adanya. Pada akhirnya transaksi pun dibatalkan.
Berbeda  dengan kekuatan yang ada pada batu merah delima pemberian dari Syekh  Abdul Qadir Jaelani. Batu ini mempunyai tuah untuk memuluskan suatu  pemilihan jabatan, seperti; presiden, gubernur, bupati dan lainnya.
Batu  merah delima nii juga pernah dipegang dahulunya oleh seorang Waliyullah  Kamil, Syekh Qurratul Ain, Kerawang, Jawa Barat. Namun pada tahun 1724  M. Batu itu dipasrahkan kepada Ulama kharismatik asal daerah Brebes,  Jawa Tengah, Abah Soleh.
Tapi sayang? Satu tahun kemudian, Abah  Soleh pun pulang kerahmatullah. Dari keturunan Abah Soleh, hanya pak  Jaya yang diwariskan batu merah delima itu. Dan berkat karomahnya, Pak  Jaya akhirnya menjabat sebagai Bupati Brebes yang pertama.