Powered By Blogger

Kamis, 19 April 2012

Khasiat Tanaman Cocor Bebek

SLIDE TANAMAN HERBAL

undefined
undefined
Tanaman Cocor Bebek Tanaman ini terkenal karena metode reproduksinya melalui tunas daun (tunas/adventif).
Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah tetapi banyak pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu.

@ Kandungan Tanaman cocor bebek yaitu :
  • Appelzuur,
  • damar,
  • zat lendir,
  • magnesium malat,
  • kalsium oksalat,
  • asam formiat, dan
  • tannin.
@ Khasiat tanaman ini yaitu :
  • sakit kepala,
  • batuk,
  • sakit dada,
  • borok, dan
  • penyakit kulit lainnya,
  • demam,
  • memperlancar haid yang tidak teratur,
  • obat luka,
  • serta bisul.
@ Ramuan-ramuan untuk menyembuhkan penyakit yaitu :
  1. Ramuan untuk sakit borok:
  • daun cocor bebek secukupnya digiling hingga halus
  • tempelkan pada bagian yang sakit.
2. Ramuan untuk obat demam:
  • rebus lima lembar daun cocor bebek
  • 2-3 gelas air.
  • Daun direbus selama 30 menit dengan api kecil,
  • minum air rebusan dua kali sehari.
  • Bisa juga daun dipotong-potong tanpa direbus kemudian tempelkan pada perut.
3. Ramuan untuk obat haid tidak teratur:
  • giling halus 10 lembar daun cocor bebek,
  • 5 jari labu air,
  • 5 buah majakan,
  • 1 buah mentimun,
  • 10 lembar daun dadap srep,
  • 10 lembar daun sambaing colok,
  • tambahkan air garam secukupnya.
  • Kemudian diusapkan ke perut, lalu balut dan lakukan dua kali sehari.
4. Ramuan untuk oluka:
  • cuci 10 lembar daun cocor bebek,
  • giling sampai halus,
  • tambahkan 1 sendok makan air kapur sirih.
  • Usapkan pada luka dan bebat dengan kain bersih. Lakukan dua kali sehari.
5. Ramuan untuk obat bisul yaitu:
  • cuci enam lembar daun cocor bebek dan giling sampai halus.
  • Tambahkan air garam secukupnya.
  • Usapkan pada bisul dan sekelilingnya,
  • kemudian balut. Lakukan 1-2 kali sehari sampai sembuh.

Keladi Tikus

Keladi Tikus Obat Herbal Kanker dan Tumor

Keladi Tikus – KeladiKaps Izin Depkes RI: POM TR 103 310 201
Kami menjual Kapsul Keladi Tikus. 1 botol Keladi Tikus isi 60 buah kapsul Harga Rp.85.000 belum termasuk ongkos kirim. Ongkos kirim dalam kota jakarta Rp.10.000, Luar kota jakarta Rp.20.000 dan Luar Pulau Jawa Rp.30.000.
Cara Pemesanan
1. Order melalui SMS ke 0852-8272-6096, tuliskan: Pesan Keladi Tikus, Jumlah botol, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap
2. Kami akan membalas sms Anda untuk Data Nilai Transfer dan Konfirmasi Pengiriman Paket Botol Kapsul Keladi Tikus ke Alamat Anda.
==========================================
Dan Bagi yang baru mengenal dan mencari informasi mengenai Keladi Tikus, kami akan jelaskan apa manfaat dari mengkonsumsi kapsul herbal keladi tikus ini.
Tanaman Keladi Tikus
Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) adalah tanaman sejenis talas setinggi 25 cm hingga 30 cm, termasuk tumbuhan semak, menyukai tempat yang lembab yang  tidak terkena matahari langsung. Tanaman berbatang basah ini biasanya tumbuh di tempat terbuka pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Bentuk daunnya bulat dengan ujung runcing berbentuk jantung. Warnanya hijau segar. Umbinya berbentuk bulat rata sebesar buah pala.
Tanaman Keladi Tikus
Tanaman ini pertama kali di diriset sebagai tanaman obat oleh ahli dari Malayia, Prof  Dr.Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD yang juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Sejak tahun 1995 Prof. Chris Teo meneliti tanaman ini, hasilnya menunjukan Ekstrak Typhonium Flageffiforme dan campuran bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini akan semakin baik bila diberikan bersama-sama dengan bahan herba lain, seperti sambiloto, temu putih dan rumput mutiara. Ramuan ini mengandung ribosome inacting protein (RIP), zat antioksidan dan zat antikurkumin. Kombinasi ketiga zat dalam campuran ramuan tersebut memproduksi mediator yang menstimulasi penguatan sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk memberantas sel kanker.
Beberapa tahun kemudian, khasiat Keladi Tikus menjadi perbincangan hangat di kalangan ahli pengobatan alami maupun kimia. Apalagi  mulai ditemukannya pasien yang sembuh dari penyakit kanker karena mengkonsumsi tanaman ini. Seperti yang diceritakan oleh Drs. Pattopai, pensiunan Departemen Pertanian yang juga menjadi orang pertama yang menemukan tanaman ini di Indonesia.
Pria ini memiliki istri yang menderita kanker payudara stadium III dan menjalani kemoterapi. Rasa tersiksa usai menjalani kemoterapi kerap dialaminya, kemudian Pattopai mencari obat alternatif sampai ke Malaysia. Di Malaysia tanpa sengaja ia menemukan sebuah buku yang membahas tentang khasiat tanaman keladi tikus karya Prof. Chris Teo. Setelah kembali ke Indonesia ia segera mencari tanaman tersebut yang akhirnya ia dapat di Pekalongan, Jawa Tengah.
Setetelah itu ia meracik tanaman tersebut sesuai yang dianjurkan dalm buku tersebut dan anjuran langsung Prof. Chris Teo. Setelah mengkonsumsi ramuan tersbut perlahan istri Pattopai mulai mengalami penurunan efek samping kemoterapi. Rambutnya tidak lagi rontok dan nafsu makannya kembali. Setelah tiga bulan pengobatan, Pattopai memeriksakan istrinya ke dokter dan hasilnya negatif kanker.
Tumbuhan keladi tikus mempunyai nama latin Typhonium flagelliforme (Lodd). Termasuk yang punya nama asing rudent tuber ini, telah digunakan oleh penduduk negeri tetangga kita, Malaysia, sebagai obat penyakit kanker. Hasil penelitian dari berbagai lembaga dan perguruan tinggi di Malaysia dan beberapa negara menunjukkan bahwa sari tanaman (juice) ini dapat menghancurkan sel kanker. Secara umum hasil penelitian menunjukkan efek membunuh/menghambat pertumbuhan sel kanker, menghilangkan efek buruk khemoterapi dan bersifat anti virus dan anti bakteri.
Kandungan kimiawi tanaman ini belum banyak diketahui atau belum dipublikasikan. Namun berdasarkan literatur yang mencatat hasil penelitian dan pengalaman secara turun temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit kanker payudara, paru-paru, usus besar, rectum, lever, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukimia, empedu dan pankreas. Dan berdasarkan informasi pengalaman dari pemakai, herbal ini bisa digunakan untuk menetralisir racun narkoba.
Keladi Tikus – KeladiKaps Izin Depkes RI: POM TR 103 310 201
Kapsul herbal dengan komposisi tumbuhan keladi tikus 100%.
Khasiat :
Secara Tradisional digunakan pada penderita kanker dan tumor
Aturan Pakai :
Diminum 2 x sehari pagi dan sore hari 2 kapsul
Catatan Penting:
Wanita hamil dilarang minum obat ini.
Setelah operasi tidak boleh langsung minum keladi tikus, tunggu 2 minggu.
Dua hari pertama setelah minum mungkin akan mual, sedikti diare, kotoran hitam, dan lesu. Kadang-kadang muntah atau mual sesudah lama minum keladi tikus, hentikan dulu atau kurangi.
=========================================================
Kami menjual Kapsul Keladi Tikus. 1 botol Keladi Tikus isi 60 buah kapsul Harga Rp.85.000 belum termasuk ongkos kirim. Ongkos kirim dalam kota jakarta Rp.10.000, Luar kota jakarta Rp.20.000 dan Luar Pulau Jawa Rp.30.000.
Cara Pemesanan
1. Order melalui SMS ke 0852-8272-6096, tuliskan: Pesan Keladi Tikus, Jumlah botol, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap
2. Kami akan membalas sms Anda untuk Data Nilai Transfer dan Konfirmasi Pengiriman Paket Botol Kapsul Keladi Tikus ke Alamat Anda.
=========================================================
Kami Tunggu Order Anda & Terima Kasih

Rabu, 04 April 2012

gulma


Quote:
Gulma, orang sering menyebutnya rumput pengganggu, rumput liar atau tumbuhan liar adalah tumbuhan yang keberadaannya tidak diinginkan karena bisa mengambil nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman utama atau tanaman produksi dan juga bisa menjadi tanaman inang bagi hama dan penyakit sehingga bisa menurunkan hasil.
Selama ini kita menyangka bahwa gulma atau rumput-rumputan liar yang hidup di pekarangan, sawah, kebun, taman, perkebunan itu dianggap sebagai tanaman yang tidak berguna, dan cenderung merugikan apalagi jika tumbuh diantara tanaman hortikultura dan tanaman lain yang dibudidayakan. Tapi tahukah dan terpikirkah oleh anda jika gulma ternyata mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan yang belum pernah kita ketahui?
Tuhan menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini pasti ada tujuan dan memberikan manfaat. Hanya saja kita yang tidak tahu manfaat apa yang ada dibalik sesuatu (tanaman dan tumbuhan) ciptaanNYA yang mungkin keberadaannya hanya kita pandang sebelah mata dan bahkan berusaha untuk menghilangkannya.
Bagi petani dan pengusaha pertanian, gulma/tumbuhan liar jelas akan merugikan karena bisa menurunkan hasil dari tanaman produksi. Bagi hobiis dan ahli taman, gulma akan merusak nilai keindahan atau pemandangan. Tetapi bukan tidak mungkin jika di suatu hari tumbuhan tersebut menjadi tanaman yang dibudidayakan dan akan menjadi barang langka yang sangat sulit dicari untuk dijadikan sebagai obat-obatan ketika bahan kimia sudah tidak mampu lagi mengobati berbagai jenis penyakit.
Di sini florabiz akan mencoba membahas beberapa jenis gulma/rumput liar, khasiat dan resep herbalnya.

Beberapa Jenis Tumbuhan/Gulma dan Khasiatnya
Quote:


1. Meniran (Phylanthus urinaria, Linn.)

Morfologi Meniran : Batang , berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Daun : Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga, terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah. Syarat Tumbuh, meniran tumbuhan yang berasal dari daerah tropis dan tumbuh liar di Hutan-hutan, ladang-ladang, Kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Meniran mengandung filantin, hipofilantin, kalium, damar dan tannin. Filantin dan hipofilantin berkhasiat melindungi sel hati dan zat toksik (hepatoprotektor).
Meniran berkhasiat membersihkan hati/ sakit kuning (liver),ayan, pereda demam, peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh haid,disentri, mengobati jerawat dan menambah nafsu makan.

Quote:



2. Rumput Teki ( Cyperus rotundus )

Tanaman ini tarmasuk dalam family Cyperaceae. Rumput teki merupakan rumput semu menahun, tingginya 10-95 cm. Batang rumputnya berbentuk segitiga dan tajam. Daunnya berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal batang. Akar dengan pelepah daunnya tertutup tanah. Helaian daun berbentuk pita bersilang sejajar. Permukaan atas berwarna hijau mengilat dengan panjang daun 10-30 cm dan lebar 3-6 cm.
Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.
Menurut Ir. Heru, bagian rumput teki yang bisa digunakan adalah umbinya yang mengandung alkaloid, flavonoid, sineol, pinen, siperon, rotunal, siperenon, dan siperol. Sifat kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas, sedikit pahit, dan manis, berkhasiat menormalkan siklus haid, menghilangkan rasa sakit (analgesik) dan sebagai penenang (sedatif). Dalam TCM, tambah Retno, rumput teki masuk meridian hati dan san ciao.
Dalam konsep TCM, rimpang teki punya sifat mendinginkan. Secara empiris, teki telah lama digunakan masyarakat Cina dan India sebagai obat peluruh haid. Sebuah situs kesehatan menyebutkan, penelitian di Cina menemukan bahwa secara tunggai maupun kombinasi, 6-9 gram rimpang teki bisa membantu meringankan ketidakteraturan siklus haid serta meringankan sindrom pramenstruasi (PMS). Rimpang teki juga sering dipakai untuk meningkatkan nafsu makan, meredakan demam, dan meringankan penyakit hati. Di India digunakan sebagai produk perawatan rambut dan kulit. Kandungan minyak atsirinya digunakan sebagai parfum.
Quote:



3. Bandotan (Ageratum conyzoides)

Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau kambing.
Terna berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0,5–5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar telur hingga menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0,5–5 cm; dengan pangkal agak-agak seperti jantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut panjang, dengan kelenjar di sisi bawah. Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu. Buah kurung (achenium) bersegi-5, panjang lk. 2 mm; berambut sisik 5, putih.
Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika, bahkan hingga subtropika. Didatangkan ke Jawa sebelum 1860, kini gulma ini telah menyebar luas di Indonesia. Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah yang mengering, ladang, pekarangan, tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan. Di luar Indonesia, bandotan juga dikenal sebagai gulma yang menjengkelkan di Afrika, Asia Tenggara, Australia, serta di Amerika Serikat.
Manfaat babadotan dikenal luas sebagai obat luka. Menurut Heyne, daun tumbuhan ini diremas-remas, dicampur dengan kapur, dioleskan pada luka yang masih segar. Rebusan dari daun juga digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk obat demam; ekstraknya dapat diminum.
Meski demikian, tumbuhan ini juga memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan sebagai insektisida dan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan dapat menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini mengandung alkaloid pirolizidina.
Quote:




4. Patikan Kebo ( Euphorbia hirta )

Terna, tegak atau memanjat, tinggi lebih kurang 20 cm, batang berambut, percabangan selalu keluar dan pangkal batang dan tumbuh ke atas, warna merah atau keunguan. Daun berbentuk jonong meruncing sampai tumpul, tepi daun bergerigi. Perbungaan bentuk bola keluar dan ketiak daun bergagang pendek, berwarna dadu atau merah kecoklatan. Bunga mempunyai susunan satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga yang masing-masing terdiri atas empat bunga jantan.
Patikan kebo mempunyai sifat anti inflamasi (anti radang), diuretic (peluruh kencing) dan anti pruritic (menghilangkan gatal). Kandungan kimiawi yang sudah diketahui dari patikan kebo antara lain, taraxerol, friedlin, betha amyrin, betasitosterol, beta eufol, euforbol, triterpenoid, tirukalol, eufosterol, hentriacontane, flavonoid, tanin, elagic acid. Dan berdasarkan catatan hasil penelitian dan pengalaman di berbagai daerah dan penyakit negara, tanaman ini dapat mengobati disentri, melancarkan kencing, mengobati asbes paru, bronchitis kronis, asbes payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang tenggorokan, astma, dan radang kelenjar susu atau payudara bengkak.