Powered By Blogger

Kamis, 02 Juni 2011

KHASIAT & MITOS DELIMA

Faktanya, kandungan antioksidan jus delima tiga kali lebih banyak dibanding red wine atau bahkan teh hijau. (Foto: gettyimages)
Faktanya, kandungan antioksidan jus delima tiga kali lebih banyak dibanding red wine atau bahkan teh hijau. (Foto: gettyimages)
BUAH delima merupakan salah satu bahan yang kerap digunakan pada hampir semua produk perawatan kulit dan kecantikan. Begitu melirik rak supermarket, Anda pasti mudah menemukan rangkaian body lotion, pelembap, ataupun body wash mengandung buah delima.

Mari menelusuri manfaat lebih jauh jus buah delima bagi kesehatan tubuh. Bagi para pencinta buah delima, Anda akan senang mengetahui bahwa dalam bentuk cair, jus delima juga memberikan berbagai manfaat.

Menurut Carefair, jika Anda membutuhkan kandungan antioksidan dalam porsi besar, maka jus delima adalah jawabannya. Minuman ini sebenarnya mengandung lebih banyak antioksidan. Faktanya, kandungan antioksidan jus delima tiga kali lebih banyak dibanding red wine atau bahkan teh hijau.

Delima kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi jus delima setiap hari dapat merasakan berbagai keuntungan, yakni kadar kolesterol menurun, memeroleh vitamin C lebih banyak, serta aliran darah ke jantung meningkat. Ini berarti jus delima juga efektif untuk menjaga jantung supaya tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Sebagai minuman, jus delima juga dapat mencegah dan memperlambat efek penyakit Alzheimer, menurunkan tekanan darah, menjaga agar arteri tidak tersumbat oleh penumpukan plak, mencegah kerusakan tulang rawan, dan menjaga kesehatan gigi. Ayo konsumsi buah delima sejak sekarang



Buah delima (Punica Granatum) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tanaman ini seringkali di tanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, apalagi jika sedang berbuah menambah keindahan tanaman ini.
Buah delima berbentuk bulat hampir sebesar buah jeruk, tetapi berwarna merah mengkilat. Tidak hanya itu saja, buah delima ada juga yang berwarna putih dan ungu. Selain warna buahnya yang menarik, buah delima juga memiliki khasiat yang sangat luar biasa.
Antara lain:
  • Buahnya dapat membersihkan lambung.
  • Kulit delima (dadat) dapat mengobati sakit perut karena cacingan, disentri, diare, wasir berdarah, muntah darah, batuk darah, pendarahan rahim, radang tenggorokan, radang telinga, keputihan, dan nyeri lambung.
  • Bunga delima dapat mengobati radang gusi, pendarahan, dan bronkitis.
  • Daging delima dapat dimanfaatkan sebagai penurun berat badan, sariawan, tekanan darah tinggi, sering kencing, rematik, dan perut kembung.
  • Biji delima dapat dipakai sebagai obat penurun demam, batuk, keracunan dan cacingan.
Apakah anda pernah merasakan kesegaran jus delima? Selain kesegarannya, jus delima dipercaya mampu menangkal penyakit jantung, meluruhkan penumpukan lemak, dan mampu menangkis serangan radikal bebas.
Di tinjau dari segi rasa, buah delima memiliki rasa manis yang bersifat panas & lembab. Air dari buah delima bisa memberikan asupan gizi bagi tubuh. Karena itulah, delima bisa juga membantu meningkatkan stamina tubuh kita, tapi sangat tidak dianjurkan bagi anda yang sedang mengalami demam.

MITOS DELIMA


Kami selaku penulis ingin membuka jati diri lewat pengalaman dunia supranatural, yaitu bercerita tentang kefadholan (keutamaan) suatu benda yang mempunyai karomah tinggi, berupa pengulasan kekuatan baut merah delima.

MD atau merah delima adalah batu yg sangat berharga. Biasanya kecil warna merah(bila masih muda) atau merah kehitam2an yg ditengahnya ada titik putih menyerupai biji delima. Keistimewaan merah delima :

1. Kebal dari senjata apapun baik yg zohir maupun yg ghoib.
2. Pengobatan untuk semua penyakit.
3. Yg memiliki menjadi supranatural yg Handal.
4. Mampu merubah air dlm gelas menjadi merah darah(ingat yg asli berubahnya perlahan dan lebih dari 1 gelas).

Dalam pengupasan dunia supranatural, kita tidak bisa hanya berpegang dalam satu ilmu syar'i saja, melainkan harus memahami tentang ilmu tauhid/ilahiyah. Sebab, bila kita hanya berpegang dalam satu hijjah/hukum fiqih semata, maka pemahaman kita hanya sebatas syirik, musyrik dalam menanggapi arti supranatural, yang kian berkembang.

Sesungguhnya dalam ma’rifatul ilmi, sudah jelas diterangkan, bahwa siapapun ahli batin yang mau terus mendekatkan dirinya pada Allah SWT, lewat kedzuhudan, tirakat, keikhlasan dan kesabaran hati, maka sebagai mempermudah jalannya, Allah SWT akan mengutus para malaikat, nabi dan waliyullah, untuk memberikan suatu ilmu. Walmaritatul karomah, dengan jalan orang itu akan selalu diberikan wujud ilmu yang berupa tahkikul wujud. Seperti, batu merah delima, shafir, yaman dan lain sebagainya.

Cara seperti ini pernah kualami lewat bimbingan sang guru mursyid kamil ma’rifatillah, Habib Syekh Al-Adzomatul Khon. Saat dibimbing ilmu wahdatul wujud, di masjid Sang Cipta Rasa Kasepuhan Cirebon.

Nah, dari proses perjalanan yang kulami, pada suatu kontemplasi, sahabat Ali r.a. datang dikamarku dan memberikan sebutir batu merah delima, sebagai perjalanan menuju ilmu yang lebih tinggi.

Dua bulan kemudian, Nabiyullah Khidir as, juga memberikan satu buah batu merah delima. Lalu dilain waktu, Mbah Kuwu Cakra Buana, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani dan yang terakhir Abi Khanjeng Sunan Gunung Jati, ketiganya juga memberikan batu merah delima yang sama.

Dari kelima batu merah delima tersebut, bertahun-tahun aku menyimpannya. Dan hanya bila diperlukan saya, piranti itu baru bisa digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan salah satu dari mereka yang memberikan.

Sebagai pembuktian dari kekuatan khodam yang terkandung didalam batu merah delima yang kupunya, pernah pada suatu hari, aku kedatangan tiga kyai asal Jawa Tengah. Juga tanpa mengurangi keyakinanku untuk selalu memohon kepada Allah SWT, pada waktu itu, entah dari mana kyai Muhtar beserta dua rekannya yang sama berprofesi sebagai ulama khosis,  yaitu kyai Aziz dari daerah Lumajang dan kyai Hasan Bisyri dari Rembang.

Mereka ingin meminjam pusaka BEDOR BATU KOPLAK asal pemberian dari Prabu Kian Santang, putera dari Prabu Siliwangi, Padjajaran. Setelah mufakat, sejodoh batu koplak tersebut dibawanya. Dan sebagai tanggung jawabnya, salah satu kepercayaanku ikut serta dalam mendampingi mereka.

Menurut orang kepercayaanku yang ikut bersama mereka, ternyata sejodoh batu koplak dibawa ke sebuah rumah kosong, yang mungkin sudah dipersiapkan sebelumnya untuk dijadikan tempat ritual mendatangkan dana gaib. Tepatnya, diperbatasan antara Cirebon-Kuningan.

Masih seputar cerita temanku. Bahwa malam itu, tepatnya pukul 24.30 wib. Mereka bertiga mengadakan sebuah ritual khusus dirumah kosong tersebut. Dan pada jam 03.00 dini hari, tiba-tiba dari atas terdengar suatu bising seperti benda jatuh saling berurutan tiada henti-hentinya.

Ternyata, benda yang jatuh tadi berupa uang lembaran 100.000, banyaknya tiada bisa terhitung. Namun, baru saja salah satu dari mereka mau menutupnya dengan do’a, tiba-tiba ketiganya terlempar dengan kerasnya dan pada akhirnya dari kejadian itu, uang yang begitu banyaknya berserakan raib kembali karena belum sempat dikunci.

Lantas, bagaimana nasib ketiga kyai tersebut?

Setelah lampu rumah dinyalakan, hanya kyai mukhtar-lah yang masih sadar. Sedangkan kyai Hasan Bisyri sendiri pingsan, dan kyai Aziz meninggal. Lewat isyarat yang diterima oleh kyai Mukhtar, temanku disuruh cepat-cepat menemuiku untuk menceritakan sebenarnya.

Hari itu juga aku berangkat menuju kelokasi yang menjadi melapetaka. Singkat cerita, lewat batu merah delima dari pemberian Kanjeng Abi Syekh Syarif Hidayatullah yang dimasukkan dalam air mineral dan air tersebut dicipratkan ke tubuh kyai Hasan Bisyri, beliau langsung siuman.

Tanpa mengurangi keyakinanku untuk selalu memohon kepada Allah SWT, air batu merah delima tadi kucipratkan pula ketubuh kyai Aziz yang sudah agak membiru karena sudah lama pingsannya.

Apa yang terjadi? Subhanallah. Lewat keagungan Allah SWT, kyai Aziz hidup kembali dari kematian. Maha Besar Allah atas segala karunia yang dilimpahkan lewat karomah batu merah delima dari pemberian Abi Kanjeng Syekh Syarif Hidayutullah.

Cerita lain kekuatan batu merah delima pemberian Mbah Kuwu Cakra Buana. Suatu hari, lewat perantara pak Ahmad asal daerah Sawo Jajar, Brebes, Jawa Tengah. Batu itu ingin dibelinya oleh salah satu pejabat negara asal Purwakarta dengan mas kawin 5 miliyar.

Namun pada kenyataannya, Pak Ahmad menghibahkan batu itu seharga 21 miliyar padanya. Awalnya, transaksi tersebut berjalan dengan mulus, namun saat mau mengambil uang di Bank, tiba-tiba keempat ban mobil pecah.

Dari kejadian itu, secara gaib ada yang membisikkan ke telingaku, bahwa tansaksi ini tidak mulus adanya. Pada akhirnya transaksi pun dibatalkan.

Berbeda dengan kekuatan yang ada pada batu merah delima pemberian dari Syekh Abdul Qadir Jaelani. Batu ini mempunyai tuah untuk memuluskan suatu pemilihan jabatan, seperti; presiden, gubernur, bupati dan lainnya.

Batu merah delima nii juga pernah dipegang dahulunya oleh seorang Waliyullah Kamil, Syekh Qurratul Ain, Kerawang, Jawa Barat. Namun pada tahun 1724 M. Batu itu dipasrahkan kepada Ulama kharismatik asal daerah Brebes, Jawa Tengah, Abah Soleh.

Tapi sayang? Satu tahun kemudian, Abah Soleh pun pulang kerahmatullah. Dari keturunan Abah Soleh, hanya pak Jaya yang diwariskan batu merah delima itu. Dan berkat karomahnya, Pak Jaya akhirnya menjabat sebagai Bupati Brebes yang pertama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar